Guru Ngaji Sekaligus Tukang Becak Terharu Bantuan Posdai
Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) Wilayah DKI Jakarta pada hari Jum'at (1/5/2020) membagikan paket bantuan sembako untuk para dai da...
Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) Wilayah DKI Jakarta pada hari Jum'at (1/5/2020) membagikan paket bantuan sembako untuk para dai dan guru ngaji di sejumlah titik di Jakarta.
Salah satu penerima sembako adalah seorang guru ngaji yang sehari hari bekerja sebagai tukang becak. Namanya Bapak Sanjaya, yang karib disapa Pak Enjay. Di sela aktifitas kesehariannya mencari nafkah dengan jasa layanan transportasi kayuh becak, bapak yang tiggal di daerah Sungai Begog, Semper Timur, Jakarta Utara, ini juga aktif menjadi guru ngaji Al Qur'an untuk anak-anak dan warga.
Bahkan, rumah sederhananya sendiri yang langsung dijadikan sebagai pusat kegiatan pendidikan Al Qur'an. Semuanya gratis dan tidak memungut biaya apapun kepada para peserta pembelajaran Al Qur'an.
Sanjaya termasuk tipikal lelaki pekerja keras. Selain mengayuh becak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, dia juga sewaktu waktu menjadi tukang ojek. Namun aktifitasnya tersebut tak mengurangi kesibukannya menjadi guru ngaji di rumahnya.
Ketua Posdai DKI Jakarta, Ust Suhardi Sukiman, menyebutkan bahwa kegiatan sehari-hari Pak Sanjaya juga menjadi guru ngaji bekerjasam dengan Majelis Quran Hidayatullah (MQH).
"Selain itu, pekerjaan pengabdian beliau di masyarakat yang sangat dirasakan masyarakat adalah sebagai guru ngaji. Serta yang lebih khusus lagi, beliu mengabdikan dirinya sebagi petugas memandikan mayat. Beliau di usia tuanya, menghabiskan waktunya mengabdi kepada ummat," kata Suhardi.
Salah satu penerima sembako adalah seorang guru ngaji yang sehari hari bekerja sebagai tukang becak. Namanya Bapak Sanjaya, yang karib disapa Pak Enjay. Di sela aktifitas kesehariannya mencari nafkah dengan jasa layanan transportasi kayuh becak, bapak yang tiggal di daerah Sungai Begog, Semper Timur, Jakarta Utara, ini juga aktif menjadi guru ngaji Al Qur'an untuk anak-anak dan warga.
Bahkan, rumah sederhananya sendiri yang langsung dijadikan sebagai pusat kegiatan pendidikan Al Qur'an. Semuanya gratis dan tidak memungut biaya apapun kepada para peserta pembelajaran Al Qur'an.
Sanjaya termasuk tipikal lelaki pekerja keras. Selain mengayuh becak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, dia juga sewaktu waktu menjadi tukang ojek. Namun aktifitasnya tersebut tak mengurangi kesibukannya menjadi guru ngaji di rumahnya.
Ketua Posdai DKI Jakarta, Ust Suhardi Sukiman, menyebutkan bahwa kegiatan sehari-hari Pak Sanjaya juga menjadi guru ngaji bekerjasam dengan Majelis Quran Hidayatullah (MQH).
"Selain itu, pekerjaan pengabdian beliau di masyarakat yang sangat dirasakan masyarakat adalah sebagai guru ngaji. Serta yang lebih khusus lagi, beliu mengabdikan dirinya sebagi petugas memandikan mayat. Beliau di usia tuanya, menghabiskan waktunya mengabdi kepada ummat," kata Suhardi.