Posdai Bagikan Paket Berkah Ramadhan Bantu Dai dan Guru Ngaji di Pontianak
Posdai Wilayah Kalimantan Barat kembali melanjutkan program berupa pembagian Paket Sembako Berkah Ramadhan kepada masyarakat khususnya ...
Posdai Wilayah Kalimantan Barat kembali melanjutkan program berupa pembagian Paket Sembako Berkah Ramadhan kepada masyarakat khususnya menyasar pada dai, guru ngaji dan masyarakat rentan terdampak Covid 19 di sejumlah titik Pontianak dan Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jum'at (8/5/2020).
Sebagaiman diwarta, Kota Pontianak adalah satu di antara daerah yang masuk kategori transmisi lokal virus corona Covid-19 di Kalimantan Barat.
Saat ini tercatat ada 51 kasus konfirmasi positif virus corona Covid-19 di Pontianak, berdasarkan data tanggal 8 Mei 2020 sekitar pukul 21:00 WIB.
Dari jumlah itu, 5 orang atau 10 persen dinyatakan sembuh, 43 orang atau 84% dalam perawatan/isolasi dan tiga orang atau 6 persen meninggal dunia.
Jumlah itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pontianak. Namun demikian, sejauh ini kasus positif Covid-19 tak menyebar di seluruh kelurahan.
Kelurahan Tengah, Mariana dan Darat Sekip di Kecamatan Pontianak Kota misalnya, sampai 8 Mei 2020 sekitar pukul 21:00 WIB tak ada kasus positif Covid-19.
Kemudian Kelurahan Bansir Laut menjadi satu-satunya daerah di Pontianak Tenggara yang tidak ada kasus positif. Demikian pula Kelurahan Parit Mayor dan Banjar Serasan di Pontianak Timur.
Sementara di Pontianak Utara, Kelurahan Siantan Tengah dan Batu Layang tak ada kasus positif Covid-19.
Namun demikian, dari data yang ada memang belum ada yang secara spesifik mengkalkulasi dampak yang dirasakan oleh para guru ngaji, dai, pengelola panti asuhan, pondok pesantren dan lembaga sosial keagamaan lainnya.
Tak ditampik, merebaknya virus corona juga dirasakan dampaknya oleh para dai dan guru ngaji. Praktis selama menyeruaknya wabah, tak ada aktifitas belajar mengajar Al Qur'an atau mengisi majelis taklim.
Selain itu, pendapatan harian para guru ngaji dan dai memang tak menentu. Umumnya masih mengandalkan subsidi dari komunitas majelis taklim yang diampu atau kegiatan pendidikan Al Quran yang dibina.
Namun, selama masa pandemi seperti saat sekarang ini, aktifitas nyaris semua terhenti apalagi dengan menyusulnya himbauan untuk tetap tinggal di rumah guna mencegah penyebaran virus dari Wuhan, Tiongkok ini.