Posdai Tebar Sembako untuk Guru Ngaji Terdampak Covid-19 di Kaltim
Posdai Kalimantan Timur membagikan paket sembako untuk masyarakat kelompok rentan terdampak Covid-19 khususnya para dai dan guru ngaji di ...
Posdai Kalimantan Timur membagikan paket sembako untuk masyarakat kelompok rentan terdampak Covid-19 khususnya para dai dan guru ngaji di sejumlah titik di Kota Samarinda, Rabu (6/5/2020).
Ketua Posdai Kaltim, Ust Ismail Elniasy, S.HI, mengatakan penyebaran Covid 19 di Kaltim juga berdampak luar biasa terhadap aktifitas para dai dan guru ngaji. Akibatnya, selama masa pandemi ini, mereka harus mematuhi protap yang telah ditetapkan pemerintah untuk tinggal di rumah untuk memutus mara rantai penyebaran virus mematikan dari Wuhan, Cina ini.
"Kita juga terus bergerak, teman teman Posdai Kaltim masih mendata terus khususnya para guru ngaji dan dai yang tentunya termasuk kelompok rentan yang terdampak dari meluasnya wabah ini," katanya.
Dilaporkan bahwa penyebaran Covid-19 di Kalimantan timur sendiri umumnya terjadi karena kasus impor dari luar daerah. Dinas Kesehatan Kaltim menyebutkan, terdapat empat klaster penyebaran Covid-19 yakni, klaster Gowa, Sidang Sinode Tahunan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB), acara komunitas masyarakat tanpa ribah di Bogor Jawa Barat dan klaster KPU di Jakarta.
Dinas Kesehatan Kalimantan Timur melaporkan terdapat penambahan 14 pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (6/5/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak mengatakan, total pasien positif menjadi 182 orang. Dari 182 orang tersebut, lanjutnya, 67 pasien masih dirawat di rumah sakit, 13 dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia.
Ketua Posdai Kaltim, Ust Ismail Elniasy, S.HI, mengatakan penyebaran Covid 19 di Kaltim juga berdampak luar biasa terhadap aktifitas para dai dan guru ngaji. Akibatnya, selama masa pandemi ini, mereka harus mematuhi protap yang telah ditetapkan pemerintah untuk tinggal di rumah untuk memutus mara rantai penyebaran virus mematikan dari Wuhan, Cina ini.
"Kita juga terus bergerak, teman teman Posdai Kaltim masih mendata terus khususnya para guru ngaji dan dai yang tentunya termasuk kelompok rentan yang terdampak dari meluasnya wabah ini," katanya.
Dilaporkan bahwa penyebaran Covid-19 di Kalimantan timur sendiri umumnya terjadi karena kasus impor dari luar daerah. Dinas Kesehatan Kaltim menyebutkan, terdapat empat klaster penyebaran Covid-19 yakni, klaster Gowa, Sidang Sinode Tahunan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB), acara komunitas masyarakat tanpa ribah di Bogor Jawa Barat dan klaster KPU di Jakarta.
Dinas Kesehatan Kalimantan Timur melaporkan terdapat penambahan 14 pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (6/5/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak mengatakan, total pasien positif menjadi 182 orang. Dari 182 orang tersebut, lanjutnya, 67 pasien masih dirawat di rumah sakit, 13 dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia.