Hampir Saja Muallaf Suku Wana Tidak Puasa Ramadhan
Persiapan berangkat menuju kampung Muallaf suku Wana |
Rasulullah SAW memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, “ Telah datang kepada kalian bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan kalian berpuasa Ramadhan. Pada bulan ini pintu-pintu langit dibuka dan pintu-pintu jahannam ditutup, tangan-tangan setan dibelenggu, dan di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, maka barangsiapa yang dijauhkan (diharamkan) dari kebaikannya, maka benar-benar telah dijauhkan.” (HR. an-Nasa’i)
Sayangnya kabar gembira tersebut nampaknya belum sampai ke sebagian ummat Islam. Khususnya bagi muallaf pedalaman dan suku-suku terasing yang masih berusaha membiasakan diri dengan agama baru yang dianutnya. Jika kabar gembira tentang Ramadhan saja belum sampai ke telinga mereka, bagaimana mungkin bisa menjalankan ibadah di bulan suci ini dengan sempurna.
Suasana Perjalanan Ustadz Syafiq dan Ustadz Coim |
Dalam rangka menjalankan program “ Pengiriman Dai Ramadhan 1442 H dan Pembinaan Muallaf Suku Pedalaman, Pos Dai telah menugaskan dai ke beberapa titik, di antaranya menugaskan Ustadz Ahmad Qomaruddin ke suku Toghutil.
Selain mengirimkan dai ke suku Toghutil, Pos Dai juga mengirimkan dua orang dai yaitu Ustadz Syafiq dan Ustadz Coim untuk membina muallaf suku Wana tepatnya di Dusun Fatumarando, Desa Salubiro, Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada 29 April 2021 lalu.
Ustadz Syafiq menjelaskan bahwa keberangkatan beliau mendampingi muallaf suku Wana yang seharusnya sebelum bulan Ramadhan namun beliau berangkat pada pertengahan Ramadhan. Hal itu karena terkendala pada pembiayaan.
“Kami tidak bisa mendampingi para muallaf ini dari awal Ramadhan karena untuk mengunjungi masyarakt suku Wana ini butuh biaya yang lumayan banyak”, ujuarnya.
Meskipun terlambat, dirinya mengungkapkan bahwa kegiatan ini tetap harus dijalankan untuk menjaga aqidah dan pemahaman para muallaf binaannya.
Ustadz Syafiq juga menceritakan, meskipun telah dibina pada tahun-tahun sebelumnya, kondisi muallaf suku Wana hampir saja tidak menjalankan ibadah puasa. Sebagian besar justru tidak mengetahui bahwa saat ini adalah bulan yang istimewa bagi ummat Islam, akibat keterlambatannya mengunjungi binaannya itu.
Sulitnya medan menyeberangi sungai |
Ustadz Syafiq juga menjelaskan bahwa ia dan Ustadz Coim akan menguatkan dakwahnya pada Ramadhan ini di suku Wana dengan memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat. Ia juga akan mendatangi rumah-rumah untuk memastikan masyarakat paham akan keistimewaan Ramadhan ini.
Selain itu, ia juga akan mendidik secara khusus kepada anak-anak dan seluruh remaja yang ada di lokasi tersebut, dengan harapan agar para generasi Wana ini bisa maju dan membangun kampung mereka sendiri. Selain itu, ia juga berkomitmen untuk memandu masyarakat untuk menjalankan Sholat Idul Fitri berjama’ah.
Pos Dai membuka peluang bagi semua pihak khususnya kaum muslimin yang ingin berkontribusi dalam menyukseskan berbagai program dakwah di pelosok negeri ini dengan berdonasi di rekening berikut ini.
Bank Syariah Mandiri , 7116 026 133
BNI Syariah , 5550 044 331
A.n. Yayasan Dakwah Hidayatullah Pusat Jakarta.