Sekolah Dai Hidayatullah Angkatan ke-7 Dimulai
BOGOR - Sekolah Dai Hidayatullah kembali bergulir. Penyelenggaraan program Sekolah Dai untuk angakatan ke-7 ini ditandai dengan Kuliah Perdana (studium generale) yang digelar hari ini di Komplek Sekolah Dai, Jln Pasir Peundey, RT/RW 04/01, Desa Sukharja, Kampung Cibinong, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Senin (12/7/2021).
Kuliah perdana Sekolah Dai Ciomas Bogor ini menghadirkan Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Drs. Shohibul Anwar, M.Pd.I, yang diikuti oleh 30 peserta didik yang merupakan utusan dari dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Program Sekolah Dai Ciomas Bogor, Ust Saefuddin Abdullah, Lc, dalam keterangannya, mengatakan, Sekolah Dai menyelenggarakan pendidikan 1 tahun dengan full beasiswa bagi peserta didik yang dinyatakan lulus seleksi.
Selain full beasiswa, Sekolah Dai juga memiliki 3 program takhassus yaitu Takhasus Al-Qur'an, Takhasus Bahasa Arab dan Takhasus Pengkaderan Dai.
Sekolah Dai membidik pemuda yang siap dididik dan dibina untuk menjadi kader muallim dan setelah menyelesaikan pendidikannya siap menjadi dai mengabdi di masyarakat.
Sekolah Dai Jakarta membatasi kuota penerimaan dengan hanya menerima 20 mahasantri dan Sekolah Dai Ciomas Bogor 50 batas maksimal peserta.
Walaupun saat ini kondisi negeri dalam keadaan kurang baik ditengah gempuran pandemi yang mempengaruhi semua aspek terutama sektor ekonomi, Sekolah Dai tetap berupaya hadir dan bergulir dengan segala keterbatasan yang ada.
"Posdai melalui program Sekolah Dai terus istiqamah dalam mencetak kader yang siap berdakwah ke berbagai penjuru negeri," Ketua Posdai Pusat Ust Samani Harjo.
Dakwah adalah gerakan membangun negeri. Oleh sebab itu, Samani melanjutkan, Sekolah Dai yang mendenyuti dakwah harus terus berjalan terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya dai yang siap mengabdi di berbagai penjuru nusantara.
Dia berharap, melalui peran yang telah dilakukan Posdai melalui alumni Sekolah Dai yang dikirim berdakwah ke berbagai titik termasuk ke daerah terdepan, terluar, tertinggal, dan minortas, akan turut mendenyuti bumi Indonesia dengan kalimat thayyibah.
"Dalam diri para dai mengalir darah Merah Putih yang dalam setiap kiprahnya memancarkan kalimat Laa Ilaaha Illallah. Itulah mengapa Posdai memiliki jargon Bersama Dai Membangun Negeri," kata Ust Samani.
Setiap tahunnya, Sekolah Dai melakukan wisuda dan penugasan dai bagi peserta didik yang telah dinyatakan lulus dari program ini. Penugasan dai terakhir digelar pada bulan Mei lalu yang bertepatan hari ke 27 Ramadhan 1442 H.
Pada penugasan angkatan ke-6 Sekolah Dai itu melepas 29 dai bertugas mengabdi ke berbagai titik di Indonesia yang turut dilepas Direktur Yayasan Baitul Maal Umat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI) Sudirman dan Deputi Bidang Dakwah & Pelayanan Ummat DPP Hidayatullah Ust Hamim Thohari.