Sekolah Dai Sultanbatara Pengiriman Dai Mengabdi ke Berbagai Titik
PAREPARE -- Sekolah Dai Hidayatullah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultanbatara) melakukan wisuda Sekolah Dai Sultanbatara Angkatan II sekaligus penugasan untuk selanjutnya mengabdi sebagai di berbagai titik di kawasan tersebut.
Selain Posdai, penyelenggaraan Sekolah Dai serta acara wisuda dan penugasan berlangsung di Gedung Peradaban Kampus Hidayatullah Parepare Sulawesi Selatan yang digelar pada 28 Dzulhijjah 1442 H (7/8/2021) ini turut didukung oleh 3 DPW Hidayatullah yaitu Sulawesi Selatan, Barat & Tenggara, DPD Hidayatullah Parepare dan BMH.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPW Hidayatullah Sulsel sekaligus Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Dai Sekolah Dai Sultanbatara Ustadz. Drs. Nasri Buhori, M.Pd, Kadep Dakwah DPW Sulsel Ustadz Reskyaman S.W, S.Pd, MM.
Hadir juga Ustadz Anwar Baits, S.Pd selaku Kadep Organisasi DPW Sulsel, Ustadz Nasrullah Alwi, Lc selaku Kadep Perkaderan DPW Sulsel, Ustadz Muharram, S.Pd.I sebagai Ketua DPD Hidayatullah Parepare dan Ustadz Habibi Nur Salam B, S.Pd.I selaku Mudir Sekolah Dai Sultanbatara.
Dalam sambutannya Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan, Ust. Reskyaman S.W, S.Pd, MM, melaporkan bahwa sejatinya wisudawan berjumlah 20 orang pada angkatan ke-II mahasantri SDH tahun 2021 ini, namun dalam perjalanannya terjadi seleksi alam hingga kemudian hanya tersisa 10 Orang.
Reskyaman mengatakan, selama dalam proses pendidikannya, para peserta Sekolah Dai mendapatkan berbagai materi termasuk ditugaskan mengabdi di berbagai titik di Sulsel dan Sulbar pada Ramadhan lalu yang bekerjasama dengan Yayasan Kalla dan BMH Sulawesi Selatan.
"Pengaruh keberhasilan itu dapat diukur dengan respon dari masyrakat setempat apatahlagi jika ada masyarakat setempat yang sampai ingin masuk ke Sekolah Dai akibat dari pengaruh dakwah oleh mahasantri Sekolah Dai, sebagaimana ditunjukkan masyarakat di Gunung Latimojong, Kabupaten Luwu yang mempunyai kesan luar biasa sampai ada yang ingin mendaftar di Sekolah Dai Hidayatullah," kata Reskyaman.
Para wisudawan juga sebelumnya bertugas ke kampung muallaf Kabupaten Pinrang yang mana di kampung tersebut sempat tidak melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah oleh karena tidak adanya imam.
"Bergeraknya salah satu mahasantri Sekolah Dai ke kampung tersebut memberikan efek, diantaranya sholat tarawih secara berjama’ah dapat terlaksana kembali sampai akhir ramadhan dan adanya tambahan muallaf 2 orang," kata Reskyaman.
Reskyaman berharap mahasantri Sekolah Dai angkatan ke III Tahun 2021-2022 nanti bisa bertambah banyak sehingga diharapkan ada semakin banyak pula sumber daya dai yang akan menguatan dakwah islamiyah di kawasan tersebut.
Ia juga berharap terus adanya dukungan oleh DPW Sultanbatara untuk kemudian mempressur DPD-DPD agar dapat mengirimkan alumni SMA/sederajat ke Sekolah Dai Sultanbatara untuk digembleng selama 1 tahun.
Sementara itu, Ketua DPD Hidayatullah Parepare Ust. Muharram, mengatakan bahwa Parepare siap mengawal persoalan tempat untuk keberlangsungan Sekolah Dai ini, sebagai upaya mendukung perkaderan sumber daya insani yang spesifikasinya pada pembelajaran Al-Qur’an.
Adapun Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan Ust. Drs. Nasri Bukhori, M.Pd dalam sambutannya sekaligus memberikan pencerahan kepada wisudawan Mahasantri SDH angkatan ke II, mengatakan bahwa ilmu itu penting untuk kemudian diimplementasikan sehingga yang dibutuhkan adalah kepekaan dalam bersosialisasi dengan masyarakat.
"Semangat keilmuan ini jangan berhenti sampai di kalian saja. Ajaklah keluarga, kawan, kenalan untuk bersama bergerak dalam menghidupkan dakwah atau masuk ke Sekolah Dai," kata Nasri.
Nasri mengingatkan bahwa mahasantri Sekolah Dai yang diwisuda ini tidak serta merta sudah jadi. Apa yang telah mereka dapatkan selama pendidikan belumlah seberapa sehingga tak boleh berpuas diri. Mereka dituntut untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas dirinya sebagai dai.
"Mereka butuh bimbingan dan arahan agar keilmuan dan pengalamannya dapat terupgrade. Dan yang lebih terpenting adalah jangan sampai tugas yang diberikan kepada mereka tidak sesuai dengan kompetensi yang mereka pelajari selama di Sekolah Dai," kata Nasri.
Nasri juga berharap agar semakin banyak lagi kegiatan yang dilakukan di Gedung Peradaban Hidayatullah Sulawesi Selatan bertempat di Parepare ini meningat tempat tersebut merupakan tempat bersejarah yang merupakan pertemuan dua Pemimpin Hidayatullah sebelum Hidayatullah didirikan yakni Ust. Abdullah said dan Ust. Abdurrahman Muhammad.
Acara wisuda dan penugasan ini menerapkan protokol kesehatan covid-19 ketat dengan pembatasan peserta serta direlay secara streaming yang diikuti beberapa pengurus DPW Hidayatullah Sulawesi Barat dan Tenggara yang tidak sempat hadir secara sekemuka di Gedung Peradaban, Hidayatullah Parepare. (Sumber: Hidayatullah.or.id)