Pembekalan Dai Pedalaman dan Guru Ngaji di Lombok Tengah
LOMBOK TENGAH - Guna menguatkan peran dan memantapkan pembinaan umat terutama di kawasan pedalaman, Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) menggelar pelatihan peningkatan mutu (upgrading) dai desa pedalaman dengan tajuk "Inspirasi Dakwah & Desa Mengaji" yang digelar di Desa Labulia, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (9/2/2022).
Program pelatihan dai yang digelar berkat sinergi strategis antara PosDai dan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) ini diikuti oleh sedikitnya 30 dai/daiyah dan guru ngaji. Acara ini juga dirangkai dengan penyaluran pogram Natura Dai pedalaman.
Turut hadir dalam pembukaan acara pelatihan dai ini Ust Abdul Muin selaku Kepala Pemberdayaan PosDai yang turut dibersamai sejumlah relawan lainnya.
Dalam sambutannya, Abdul Muin mengatakan pelatihan dai ini dilaksanakan dalam rangka menyukseskan program Desa Mengaji yang ada di Lombok, NTB.
Abdul menyebutkan, selain di Lombok, Posdai juga telah menggulirkan program Desa Mengaji ini di sejumlah tetap lainnya seperti di pemukiman muallaf Suku Wana di pedalaman Morowali dan Cibuntu, Kuningan, Jawa Barat.
"Semoga program Desa Mengaji semakin kuat sehingga nantinya turut mengokohkan umat dan peradaban bangsa dan negara kita dengan Al Qur'an," kata Muin.
Ia juga berharap kelak para guru ngaji yang mengikuti pelatihan ini semakin semangat dalam menjalankan program Desa Mengaji sehingga pembinaan keagamaan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ust Mudzakkir, Lc, selaku pemateri pelatihan. Pada kesempatan itu, beliau menekankan pentingnya kesadaran umat Islam dalam membersamai saudara saudaranya yang berada di lapisan bawah yang tak sempat memiliki akses terhadap pendidikan dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, kepedulian kita terhadap nasib mereka terutama pada yang belum memahami Islam dengan benar merupakan bentuk cinta dan kasih sayang.
"Islam itu bukan agama yg cuek terhadap semua keadaan. Sebagaimana pula ada hadits Nabi yang mengatakan, tidak beriman seorang diantara kalian, sampai kalian mencintai saudara kalian," ulas Ust Mudzakkir. (ybh/hio)