Armada Dakwah Luaskan Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad Syarif
LAMPUNG - Alhamdulillah, satu lagi dai mengabdi yang mendapatkan bantuan armada dakwah Posdai. Dia adalah Ustadz Ahmad Syarif yang mengabdikan diri berdakwah di Metro Lampung.
Dengan adanya armada sepeda motor yang baru ini, Ustadz Ahmad Syarif kian menguatkan dan dapat semakin meluaskan dakwahnya di kawasan itu.
"Alhamdulillah, semoga Allah berikan keberkahan, karuniakan keberlimpahan rahmat dan maghfirah kepada para dermawan muhsinin yang telah membantu dakwah dengan armada dakwah ini," katanya dalam keterangannya kepada media ini, Rabu (11/5/2022).
Kendati terbilang masih muda, dai kelahiran Lampung Selatan 37 tahun silam ini telah malang melintang mengemban amanah dakwah. Setelah menamatkan pendidikan SMP dan SMA di Kampus Ponpes Hidayatullah Lampung dan Bengkulu, Syarif ditugaskan untuk belajar ke Hidayatullah Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tahun 2008 usai menamatkan pendidikannya di STIS Hidayatullah Balikpapan, Syarif kemudian mendapatkan tugas pertama kali ke Pesantren Hidayatullah Depok hingga tahun 2009 yang menjadi pendidik, guru ngaji dan pengasuh santri.
Kemudian setelah itu, dia bertugas di Sulawesi Selatan dan mengabdi di beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Bone, Masamba, Bantaeng, Bulukumba, dan Kabupaten Goa.
"Saya bertugas di Pulau Sulawesi kurang lebih sekitar tujuh tahun di sana," kata suami dari muslimah dan ayah dari 3 anak ini.
Setelah melanglang buana berdakwah di Sulawesi, Syarif sejenak harus mengatur nafas. Kondisi kesehatan orangtuanya mengalami penurunan. Semangat untuk mengabdi pada orang tua yang sudah renta, akhirnya beliau diizinkan untuk mengabdi ke kampung halamannya di Provinsi Lampung, tepatnya Lampung Tengah dan Kabupaten Tulang Bawang.
Sembari mendampingi orangtua yang kritis karena sakit menahun, Syarif tetap giat bergerak. Selain berdakwah, ia gencarkan pula silaturrahim, terutama saat ini merintis Pesantren Hidayatullah di Kota Metro di tahun 2019.
Dalam aktifitas dakwah, tentu tak pernah sepi dari ujian dan rintangan. Bukan hanya ujian yang bersifat fisik melainkan juga tekanan yang bersifat psikis.
Tahun 2021, Syarif mendirikan yayasan baru dengan atas izin dari DPW Hidayatullah Lampung dan memutuskan untuk memulai kembali dengan membeli sebidang tanah dengan ukuran 15 x 48 M2.
"Alhamdulillah dapat pinjaman dari BMT akhirnya tanah itu bisa terbeli, walaupun masih belum lunas sampai saat ini," kata Syarif tentang lahan yang kini menjadi pusat markas dakwahnya.
Awal maret 2022, menjadi titik balik mulai bangkitnya dakwah Syarif di Kota Metro. Hal ini ditandainya dengan adanya pinjaman Hak Guna Pakai 2 rumah yang saat ini menjadi markas dakwah dengan sahabatnya yakni Ustadz Solihin dan Ustadz Rasyid yang masih mahasiswa.
Berbekal bangunan itulah, kemudian sampai sekarang, Syarif bersama rekannya itu mendirikan Rumah Qur’an Hidayatullah Kota Metro, Majlis Qur’an Hidayatullah dan PAUD Hidayatullah Metro. Walaupun hanya modal pinjaman, namun semangat melayani ummat, sampai sekarang tidak pernah terhenti.
"Kendaraan armada dakwah ini adalah satu diantara kebutuhan yang sangat dibutuhkan saat ini. Selain dari dukungan kafalah dai, keberadaan motor dai akan menjadi salah satu media dakwah untuk mempercepat gerakan aktivitas dakwah di tengah umat," tandas pria murah senyum ini. (ybh/hio)