PosDai Hadirkan Rumah Dai Mengabdi di Pedalaman
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain".
Kandungan makna Al Quran Surat Al-Insyirah Ayat 7 tersebut tepat rasanya menjadi cemeti dalam setiap gerak dan langkah dakwah.
Demikianlah yang terus diikhtiarkan Posdai melalui beragam program digulirkan yang disenyawai oleh semangat kolaborasi membangun negeri dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama. Diantara yang sudah berjalan adalah di pedalaman Sambinasi Barat.
Setelah suksesnya program safari dakwah Posdai yang dirangkai dengan pembangunan asrama santri di Kampus Ponpes Hidayatullah, Desa Sambinasi Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Provinsi NusaTenggara Timur, pada 19 Februari 2022 lalu.
Kini, Posdai Pusat bekerjasama dengan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) kembali mengangkat program pembangunan rumah untuk dai di lokasi yang sama.
Rumah berukuran 8 x 6 meter persegi itu berada persis belakang bangunan lokal asrama dan sekolah. Asrama dan sekolah ini menjadi pusat kegiatan pendidikan santri Pesantren Hidayatullah Desa Sambinasi Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Provinsi NusaTenggara Timur (NTT).
Bangunan itu belum sepenuhnya jadi, namun sudah terlihat konstruksinya. Ustadz Muhammad Gaos girang betul dengan adanya bantuan rumah dari Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) melalui Posdai tersebut.
Bangunan sebelumnya yang ditempati Gaos memang terbilang kurang layak. Selalu bocor jika terjadi hujan, apalagi posisinya berada di tepian ketinggian. Rumah itu sebelumnya dibangun ala kadarnya. Berbahan tiang tiang bambu, beralaskan tanah, dan dinding bilahan bambu.
"Alhamdulillah, semoga bisa segera ditempati dan sekaligus bisa menjadi tempat mengaji anak anak," kata Gaos, dai mengabdi penerima bantuan rumah tersebut.m
Saat ini progres pembangunan rumah dai tersebut sampai ke tahap pondasi, pemasangan rangka, dan pemasangan atap.
Pesantren Hidayatullah Ngada ini dibangun sejak tahun 2017 melalu surat keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada. Gaos bersama koleganya seperti Ustadz Tasnim terus bertahan di kawasan yang terbilang cukup pelosok ini.
Dengan adanya bantuan rumah ini, Ustadz Gaos berharap kiprah dakwah dan pembinaan umat di daerah pedalaman Ngada ini dapat terus dikuatkan. Dia mengakui, baginya masalah tempat tinggal memang menjadi kendala yang cukup krusial bahkan bagi seorang dai sepertinya. Apalagi ia acapkali melakukan tugas dakwah yang harus meninggalkan sanak famili.
"Alhamdulilah rumah dakwah ini sangat besar manfaatnya untuk kelangsungan pembinaan umat terutama generasi muda di kampung ini," imbuhnya.
Melalui dukungan maksimal dari umat, Posdai menggulirkan program pengadaan rumah dai terutama yang mengabdi di kawasan rentan seperti di di daerah terdepan, terluar, tertinggal dan wilayah transmigrasi.*/Cha