Kisah Haru Dai Mengabdi Bimbing Muallaf Winda Agustina Masuk Islam - Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.id

Senin, 21 November 2022

Kisah Haru Dai Mengabdi Bimbing Muallaf Winda Agustina Masuk Islam

USTADZ Abubakar Bessah baru saja selesai jadi khatib nikah yang dibawakannya dalam sebuah acara akad dan resepsi pernikahan ( walimatul urs...


USTADZ
Abubakar Bessah baru saja selesai jadi khatib nikah yang dibawakannya dalam sebuah acara akad dan resepsi pernikahan (walimatul urs) ketika tiba tiba handphone OPPO A37 di saku baju miliknya berdering.

Abubakar yang baru saja mau menunggangi motornya akhirnya urung dilakukan. Ia lantas menepi dan segera menjawab panggilan masuk tersebut. 

Dia kaget bukan kepalang. Ternyata, panggilan di ujung sana adalah seorang perempuan yang mengaku berasal dari suku Pamona.

"Namanya Winda Agustina. Dia mau masuk Islam," kata Abubakar kepada Posdai.or.id menceritakan kembali kejadian bulan Oktober lalu itu.

Ustadz Abubakar menyambut baik keinginan wanita tersebut yang mengutarakan mau memeluk agama Islam. Dia pun mengatur agenda kapan waktu yang tepat untuk bersyahadat. 

"Permintaan beliau, ingin bersyahadat di pondok pesantren," kata Abubakar kemudian. 

Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, Winda Agustina masuk Islam yang ditandai dengan ikrar kalimat syahadat dibawah bimbingan Ustadz Abubakar pada tanggal 4 Oktober di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. 

Wanita muda 18 tahun ini sebelumnya beragama Kristen. Dia mengaku memeluk Islam karena kesadaran sendiri dan tanpa tekanan atau paksaan siapapun. Adapun alasannya menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya karena melihat sendiri indahnya ajaran Islam.

"Saya merasakan lingkungan dan ajaran Islam yang teduh, bahagia, dan rasa sangat istimewa yang terdorong dari dalam," kata Winda. 

Namun, bukan berarti perjalanan menjadi seorang muslimah ini tanpa kendala. Justru ia menghadapi berbagai rintangan yang tidak ringan. Bukan saja adanya tentangan dari keluarga, tetapi juga dari lingkungan. 

Dengan keyakinan mantap yang diteguhkan oleh pemahaman luhur tentang Islam, kepercayaan diri Winda semakin kuat untuk memeluk Islam. Pada akhirnya, keluarga dan lingkungan dimana ia berada pun bisa memahami pilihannya. 

Winda berasal dari suku Pamona atau To Pamona yang merupakan peranakan asli yang banyak mendiami hampir seluruh wilayah Kabupaten Poso, sebagian Kabupaten Tojo Una-Una dan sebagian Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Ia kini tinggal di Wotu, Luwu Timur. 


Sepupu Menyusul

Setelah memeluk Islam, Winda Agustina langsung belajar dan terbilang cepat beradaptasi dengan berbagai ajaran Islam seperti ibadah shalat wajib. Winda pun menutup aurat dengan rapi sehingga terlihat lebih anggun dan bersahaja. 

Ada kisah menarik soal perubahan penampilan Winda Agustina ini. Pada suatu kesempatan, Winda yang telah memeluk Islam ini melakukan perjalanan untuk bersilaturrahim menjumpai salah satu sepupunya di Morowali.

Sesampainya di tujuan, Winda bertemulah dengan sepupunya. Sepupunya kaget. Seperti tak percaya melihat siapa orang yang sedang berdiri di depannya. Ia merasa takjub, bahagia, dan rasa lain yang sukar dibahasakan. 

Sepupunya pun penasaran soal penampilan baru Winda Agustina tersebut yang berjilbab dan menutup auratnya dengan anggun. Sepupunya akhirnya penasaran dan bertanya kapan Winda masuk Islam dan di mana tempatnya.

Winda akhirnya menceritakan semuanya. Sehingga, pada akhirnya di pertengahan bulan Oktober, sepupunya itu minta diantarkan balik ke Luwu Timur untuk dituntun berikrar syahadat di Pondok Pesantren Hidayatullah Wotu. 


"Ketika Allah sudah memberi hidayah maka tidak ada yang bisa menghalangi datangnya hidayah tersebut," kata Abubakar kemudian yang menarik kebestarian dari peristiwa masuk Islamnya kedua wanita tersebut. 

Abubakar Bessah kian memantapkan pilihannya untuk bergelut sepenuh hati dalam arena dakwah. Menurut dai mengabdi Posdai ini, dakwah adalah jalan hidup utama yang mesti ditempuh setiap muslim. 

"Sebenarnya pekerjaan utama kita dalam kehidupan ini adalah mengajak manusia pada kebaikan, kebahagiaan, dan keselamatan dunia akhirat, itulah Islam. Inilah dakwah, inilah jalan hidup kita," tandasnya.*/Yacong B. Halike

Mitra

Sinergi adalah energi kita, terus berpadu dalam langkah nyata

  • Bersama Dai Bangun Negeri
  • Save Indonesia with Quran, ajak masyarakat hidupkan al-Quran
  • Menjadi dai perekat ukhuwah islamiyah dan ukhuwan insaniyah
  • Keswadayaan bersama mengemban amanah dakwah majukan negeri