Lantunan Al Quran Merdu Dani Asso, Ramadan Penuh Makna di Posdai Jayapura
PENGGALAN Surah Al-Qdar itu dilantunkan dengan penuh hikmat oleh Dani Asso. Ia merupakan salah seorang putra Papua, tepatnya dari Kampung Walesi, Wamena, Jayawijaya.
Saat ini Dani Asso sedang menimba ilmu agama di Posdai Hidayatullah. Lokasinya di Kampung Koya Barat, Distrik Muaratami, Kota Jayapura.
Posdai atau Persaudaran Dai Indonesia adalah gerakan swadaya untuk pengembangan kapasitas dan kuantitas dai. Khususnya dalam usaha memenuhi kebutuhan dai yang siap bertugas memberi dakwah di daerah pelosok, terpencil, tertinggal, dan minoritas.
Dani Asso tidak sendiri di Pondok Pesantren Hidayatullah Posdai Jayapura itu. Ada belasan putra Papua lainnya yang juga belajar di pesantren tersebut.
Awin Asso, salah seorang rekan Dani Asso, mengatakan sengaja pergi ke Posdai Jayapura untuk memperdalam ilmu agama. Sebab di Jayawijaya masih minim pengajar agama Islam.
Di Posdai Jayapura Awin mengungkapkan banyak ilmu yang didapatkan. Ia pun senang bisa menjadi santri di Posdai.
Pada bulan suci Ramadan seperti sekarang, kegiatan para santri bertambah padat. Dari hari ke hari diisi dengan banyak kegiatan.
“Selepas subuh ada halaqah. Kemudian belajar Al-Quran sampai sebelum dzuhur. Setelah itu istirahat dan lanjut aktivitas lagi mulai pukul 14.00,” kata Awin.
Awin mengatakan Ramadan memang selalu dinantikan kehadirannya. Bulan penuh kemuliaan ini dirasa selalu memberi rezeki dan keberkahan bagi mereka para santri.
Saat Ramadan para santri juga tidak hanya belajar agama. Mereka juga belajar ekonomi, salah satunya mengelola amal usaha berupa peternakan kambing.
Banyak di antara santri yang sudah cekatan mengurus kambing-kambing di kandang. Mereka tampak menjalani aktivitas itu dengan sepenuh hati.
Musmulyadi, Ketua Posdai Papua yang juga salah seorang pengasuh Pesantren Hidayatullah Distrik Muaratami, menceritakan seperti apa aktivitas para santri di tempatnya sehari-harinya. Dan, semua yang dilakukan di tempat ini misinya adalah melahirkan dai-dai andal dari Tanah Papua.
“Posdai tidak hanya fokus meningkatkan keimanan santri. Pesantren juga menggratiskan pendidikan formal bagi santri,” kata Musmulyadi.
“Kami juga menanamkan pentingnya sosialisasi dengan sekitar dalam kehidupan. Ini adalah nilai-nilai yang sangat penting untuk ditanamkan,” Musmulyadi, menambahkan.
Selepas Ramadan nanti diharapkan para santri sudah banyak yang mampu diterjunkan ke daerah terpencil lainnya. Baik menjadi imam masjid atau khatib.*/Source: RRI
