Konsolidasi Dakwah Jakarta, Posdai Dukung Penguatan Majelis Quran
JAKARTA — Ketua Posdai Pusat Ust. Abdul Muin menjadi salah satu peserta dalam forum Konsolidasi Gerakan Dakwah DKI Jakarta yang digelar di Pusat Dakwah Hidayatullah, Jln Cipinang Campedak I/14, Otista, Polonia, Jatinegara, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Seperti diketahui, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah kawasan istimewa dengan berbagai dinamika dan bianglala di dalamnya. Selain sebagai ibukota negara, Jakarta selalu menjadi barometer nasional.
Karenanya, berbagai upaya terus dilakukan untuk menguatkan gerakan di kawasan ini. Utamanya memantapkan layanan dakwah sebagai arus utama (mainstream) gerakan Hidayatullah.
Karenanya, Abdul Muin menyambut harapan besar dari Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat DPP Hidayatullah Ust. Drs. Nursyamsa Hadis yang mendorong agar melalui simpul sinergi berbagai potensi yang ada dapat semakin menguatkan dakwah di DKI Jakarta.
"Penguatan layanan Majelis Quran dan Rumah Quran memang menjadi penting dikuatkan karena kebutuhan umat Islam khususnya masyarakat urban di perkotaan terhadap pengajaran Al Quran juga semakin tinggi. Ini usaha kita untuk memberantas buta aksara Al Quran," kata Abdul Muin.
Dakwah Sebagai Pekerjaan Utama
Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat DPP Hidayatullah Ust. Drs. Nursyamsa Hadis saat mengantar acara Konsolidasi Gerakan Dakwah DKI Jakarta ini menekankan bahwa dakwah adalah pekerjaan utama setiap muslim.
“Hidayatullah menjadikan dakwah ini sebagai mainstream. Arus utama artinya pekerjaan utama. Agenda utama kader Hidayatullah adalah berdakwah,” katanya.
Seraya menukil kitabullah Al-Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 114, Nursyamsa menekankan bahwa dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang dijalankan secara maksimal sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing masing dimana pun ruang berkreasinya baik dengan perkataan (bil lisan) maupun perbuatan (bil hal).
“Karena itu, kita semua ini adalah dai dan kita semua bisa berdakwah, baik dakwah bil hal mapun dakwah bil lisan,” katanya.
Ia pun mendorong untuk diluaskannya khidmat dakwah di DKI Jakarta dengan terus meningkatkan keberadaan Rumah Quran dan Majelis Quran ditengah masyarakat.
“Salah satu gerakan yang akan kita tingkatkan adalah kualitas dan kuantitas Rumah Quran dan Majelis Quran,” imbuhnya.
Dipenghujung sambutannya Nursyamsa mengingatkan pentingnya posisi nawaitu seorang dai yang harus tegak lurus karena Allah Ta’ala, sebab Dia-lah yang Maha Besar, Maha Menguatkan, Maha Penolong, dan Maha Segala-galanya.
“Dalam berdakwah senantiasa kita luruskan niat agar tak tergelincir pada kepentingan sesaat. Kita juga harus selalu meningkatkan wawasan keilmuan karena tantangan dakwah akan terus berkembang sesuai dengan zamannya,” katanya menandaskan.
Forum koordinasi dakwah DKI Jakarta ini menghadirkan pemateri lainnya dari DPP Hidayatullah yaitu Ketua Departemen Rekrutmen dan Pembinaan Anggota Iwan Abdullah dan Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran Shohibul Anwar serta Ketua DPW Hidayatullah DKI Jakarta Muhammad Isnaeni.
Pokok pemaparan mengemuka dan rekomendasi forum diantaranya pentingnya penguatan dakwah secara terus menerus seiring dengan tingginya animo masyarakat terhadap pengajaran Al Quran. Di waktu yang sama, buta aksara Al Qur’an di DKI Jakarta relatif masih cukup tinggi.
Karenanya, forum menguatkan komitmen dakwah dalam berkhidmat kepada masyarakat dengan memperbanyak Rumah Quran. Forum juga merekomendasikan peningkatan intensitas pelatihan guru Al Qur an serta memperbanyak dan meningkatkan layanan dakwah yang bersinergi dengan berbagai elemen umat dan bangsa. (ybh/hio)