Khidmat Dakwah Ustadz Muhammad Yamin di Pedalaman Dompu
DENGAN tekad baja dan hati yang tulus, Ustadz Muhammad Yamin memulai perjalanan cahaya dakwahnya di pedalaman Dompu. Meskipun langkahnya tertatih oleh keterbatasan, namun semangatnya tak pernah surut dalam menyebarkan kebenaran.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA pada tahun 2003/2004, Yamin menjawab panggilan untuk mengabdi di Pondok Ar Rohmah Malang, Jawa Timur.
Tak lama setelah itu, langkahnya melangkah ke Jakarta, kota yang gemerlap namun sarat dengan tantangan. Berjuang di sana selama tiga tahun penuh, Yamin kemudian kembali ke Bima, tanah kelahirannya.
Tahun 2011 menjadi babak baru dalam perjalanan dakwah Yamin ketika ia bergabung dengan Hidayatullah Kabupaten Bima. Di sini, cahayanya bertemu dengan cinta dalam bentuk tawaran pernikahan dari Ketua DPW Hidayatullah NTB saat itu, Ust. Ismuji.
Begitulah, Ustadz Yamin akhirnya menikahi Ustadzah Sarah, yang juga seorang pendidik di RA Yaa Bunayya Hidayatullah Mataram.
Setelah mengikat janji suci, Yamin dan istrinya kembali terjun ke medan perjuangan di Hidayatullah Bima. Di tengah kesulitan akan pendidikan, mereka ditugaskan untuk mengelola TK Yaa Bunayya.
Dengan tangan yang kokoh, mereka membangun pendidikan prasekolah ini, menjadikannya pesaing tangguh di ranah pendidikan.
Namun takdir membawa mereka lebih jauh, tahun 2019 Yamin mendapat tugas baru dari DPW NTB, mengabdi di Dompu. Meski tanah yang dihadapinya adalah kebun yang lebat dengan pepohonan dan semak belukar, namun ia tak gentar. Bersama sang istri, mereka membersihkan dan membangun kembali, mengubah ruang yang kotor menjadi tempat yang suci.
Menembus Badai dengan Iman yang Teguh
Namun, perjalanan dakwah tidak selalu mulus. Intimidasi dan ancaman datang menghampiri, menguji keimanan dan keberanian. Namun, dengan keteguhan hati dan keyakinan yang kokoh, mereka bertahan. Mereka menyadari bahwa ini adalah tugas suci yang harus diemban, biarpun harus merelakan nyawa.
Tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan dengan bergabungnya dua tenaga dai baru. Semangat Yamin dan istrinya semakin berkobar-kobar, yakin bahwa dakwah di Dompu akan terus berkembang. Pembangunan masjid dan pembukaan SD Integral Lukman Al Hakim Dompu menjadi bukti nyata dari perjuangan mereka.
Saat ini, mereka telah memandang ke arah ekspansi. Ke daerah-daerah terpencil untuk mengajarkan Al Qur'an kepada umat adalah impian mereka.
Dengan semangat yang membara dan kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa, mereka siap menapaki setiap jalan yang dihadirkan, siap menyinari setiap sudut gelap dengan cahaya kebenaran.
Dari kegelapan, mereka menghadirkan cahaya. Dari kekosongan, mereka membangun harapan. Begitulah perjalanan cahaya dakwah Ustadz Muhammad Yamin di pedalaman Dompu, sebuah kisah yang tak pernah pudar dari ingatan, sebuah teladan bagi kita semua. (ybh/pos)