Geliat Sekolah Dai Biniha Timur untuk Kuatkan Dakwah Membangun Sulut
MESKI belum lama berdiri, Sekolah Dai Hidayatullah yang berada di bilangan Jl. KH Hasan Ibrahim No.1 Dusun Satu, Biniha Timur, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, ini terus menunjukkan geliatnya.
Dipimpin oleh Ustadz Murdianto, Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur yang mulai berdiri pada 10 Agustus 2023 baru baru ini menggelar Ujian Tahfidzul Qur'an Angkatan ke-I yang diikuti oleh 8 orang peserta didik.
Dengan kesabaran dan keuletannya, saban waktu Ustadz Murdianto melakukan pendampingan penyelenggaraan program Sekolah Dai ini. Ia juga sekaligus mengampu sejumlah mata ajar dalam kegiatan kuliah dai angkatan pertama ini.
Pembukaan Sekolah Dai ini, menurut Murdianto, karena masih terbatasnya ketersediaan sumber daya insani terutama dalam memenuhi kebutuhan tenaga dai di berbagai daerah tidak saja di Provinsi Sulawesi Utara tetapi juga Gorontalo sebagai wilayah perbatasan terdekat.
Disamping itu, selama ini juga masih sering terjadi kurangnya ketersediaan kader dai dalam memenuhi dan antusiasme masjid masjid di kawasan yang haus akan pencerahan yang berkesinambungan.
"Sehingga kami melihat perlu memproduksi kader dari lulusan Aliyah maupun umum di wilayah ini untuk selanjutnya dikembalikan penugasannya dimana kader tersebut dikirim," kata Murdianto, yang juga dikenal sebagai penyelam bersertifikasi ini.
Murdianto menjelaskan, apa yang dilakukan melalui program Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur ini adalah sebagai bagian dari upaya keterlibatan pihaknya dalam membangun daerah khususnya di bidang keagamaan.
"Kami ingin terlibat aktif dalam membangun daerah melalui mainstream gerakan kita yaitu dakwah dan tarbiyah, sehingga dengan ini diharapkan masyarakat turut merasakan keagungan ajaran Islam sebagai rahmat bagi semuanya," kata Murdianto.
Mata Ajar dan Life Skill
Murdianto yang pernah ikut dalam penyelaman evakuasi korban jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ini di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu ini, mengatakan, kegiatan di Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur tidak saja berfokus pada tahfizul Qur'an.
Peserta program kuliah dai intensif setahun di Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur juga dibekali materi materi Aqidah, Grand MBA, Tahsin, Fiqih Ibadah, Nahwu Shorof, Tazkiatun Nafs, Dalil Fiqih, Bahasa Arab, Tematik dan juga ada materi life skill seperti pengolahan kelapa, budidaya trigona, perikanan dan peternakan.
Penyelenggaraan program Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur semakin dikuatkan dengan kehadiran tenaga pengajar dari lulusan Sekolah Dai Ciomas sebanyak 3 orang, pengajar tetap 3 orang, juga pengajar tamu dari Sulut dan Gorontalo.
"Harapan kami, semoga dengan kehadiran Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur akan terus memberi sumbangsih perkembangan Islam di Sulut dan Gorontalo," kata Murdianto yang juga mengemban amanah sebagai Kadiv Operasi SAR Hidayatullah Pusat ini.
Sala satu peserta dalam Ujian Tahfidzul Qur'an Angkatan ke-I Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur, Rivai R. Naha, mengaku bersyukur dapat menjadi bagian dari program ini.
Menurut Rivai, ia bisa lebih fokus dalam belajar dan menghafal Al Qur'an karena lokasi Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur berada di lingkungan yang hijau dan asri.
"Alhamdulillah tempat yang asri dengan suasana alamiyah membantu saya mengkondisikan diri untuk menghafal Al Qur'an. Ini tempat yang cocok mentarbiyah diri, menjadikan tarbiyah akhlak diri semakin bagus," kata Rivai.
Dengan lingkungan yang kondusif, alamiyah, sejuk, dan hijau, ditunjang dengan kawasan keseluhan yang memiliki luas 26 hektare, diharapkan selama setahun program Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur menjadi candradimuka untuk menyiapkan pemimpin pelanjut kejayaan agama, bangsa, dan negara tercinta. (ybh/pos)