Hisana Fried Chicken Dukung Dakwah Ustadz Muhaimin di Pedalaman Morowali
SETIAP langkah dalam jalan dakwah membawa Ustadz Abdul Muhaimin, seorang pria berhati tulus, pada petualangan yang penuh cinta, pengorbanan, dan harapan. Ustadz Abdul Muhaimin, seorang dai yang penuh semangat dan dedikasi.
Kebahagiaan Ustadz Abdul Muhaimin bukan hanya terletak pada kesempatannya menyebarkan ajaran agama, tetapi juga pada dukungan dari istri tercinta, Ernawati, yang selalu setia menemani setiap langkah perjuangannya, meski kadang harus diiringi linangan air mata.
Muhaimin selalu berdoa agar Allah SWT memudahkan urusan semua orang dan meridhoi setiap aktivitas serta pengorbanan dalam dakwah. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Haji Tatang Suharta dari Hisanah Fried Chicken dan keluarganya.
"Semoga Allah Ta'ala terus menyehatkan beliau, merahmati, serta memberkahi usahanya sehingga dapat terus berkontribusi lebih besar lagi dalam perjuangan Islam dan perjalanan dakwah," kata Abdul Muhaimin kepada Posdai.or.id, Selasa (14/5/2024).
Anugerah dan Amanah
Di balik pria hebat, ada wanita luar biasa. Ernawati adalah sosok yang tak pernah lelah mendukung suaminya, bahkan dalam suka dan duka. Allah menghibur mereka dengan karunia tujuh anak, meskipun satu anak sudah lebih dulu berpulang.
Kini, keenam anak mereka telah menjadi para hafidz dan hafidzah, sebuah kebanggaan yang tak ternilai bagi Muhaimin.
"Alhamdulillah, sangat membahagiakan kami karena mereka ditakdirkan oleh Allah Ta'ala menjadi para hafidz dan hafidzah," ungkap Abdul Muhaimin.
Dalam usianya yang ke-53 tahun, ada satu harapan yang belum terwujud bagi Abdul Muhaimin, yakni membawa istri tercintanya untuk berangkat umrah ke tanah suci.
"Tapi saya sangat yakin sebelum ajal menjemput, semoga Allah mudahkan niat baik ini," katanya dengan penuh harap.
Dengan semangat membara, Muhaimin mengarungi jalan-jalan sulit di pedalaman Morowali Utara menggunakan armada mobil dakwah bantuan Hisanah Fried Chicken.
"Alhamdulillah, dengan adanya armada dakwah ini, program dakwah di Sulawesi Tengah hampir tidak ada kendala," katanya penuh syukur.
Muhaimin terus bergerak, menjangkau desa-desa terpencil, membina mualaf Suku Wana, mengisi taklim rutin, dan menyampaikan khutbah Jum'at.
Pembinaan dan Pelayanan
Setiap hari, Muhaimin sibuk dengan berbagai kegiatan dakwah. Mulai dari pembinaan mualaf, safari dakwah, hingga mengantar-jemput santri tahfidz untuk mengikuti Camp Qur'an. Jarak yang jauh dari kota provinsi tak menjadi penghalang, karena dengan armada dakwah dari Posdai, semuanya dapat diatasi.
"Alhamdulillah, dengan adanya armada dakwah ini semua berjalan lancar hampir tanpa kendala berarti, baik dalam keadaan hujan maupun panas," ujarnya.
Namun, satu kendala yang kerap dihadapi Muhaimin adalah antrean panjang untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
"Kita harus antri cukup panjang, bisa dua sampai tiga hari baru dapat antrian di SPBU. Lain halnya kalau kita ingin membeli yang eceran, harganya berkali-kali lipat," jelasnya.
Kisah Ustadz Abdul Muhaimin adalah inspirasi. Sebuah perjalanan dakwah yang penuh tantangan namun selalu diiringi dengan syukur dan doa.
Semangat Abdul Muhaimin dalam menyebarkan kebaikan tak mengenal lelah, hendaknya membuat kita merenung dan mengambil pelajaran untuk terus berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kisah dakwah Abdul Muhaimin dapat memotivasi kita untuk terus berjuang di jalan yang benar dan bermanfaat bagi sesama. (ybh/hio)
