Pembina Posdai Ust Shohibul Anwar Ikuti Konferensi Dai ASEAN
JAKARTA - Pembina Persaudaraan Dai Indonesia mengikuti acara Konferensi Dai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang juga bertepatan dengan peringatan Tasyakuran Milad MUI ke 49 yang ditutup di Ballroom Hotel Borobudur Jakarta, Jl. Lap. Banteng Selatan No 1, Ps. Baru, Sawah Besar Jakarta Pusat, Jum’at, 21 Muharram 1446 (26/7/2024).
Ketua Panita Konferensi yang juga merupakan Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa pertemuan para dai se-Asia Tenggara ini telah berlangsung sejak kemarin, Kamis (25/07/2024).
Dihadiri oleh sekitar 27 dai se-Asia Tenggara, rangkaian acara dijadwalkan diakhiri dengan para peserta mengikuti puncak peringatan milad MUI malam (26/07/2024).
Wakil Presiden Rl Ma'ruf Amin menghadiri tasyakuran milad ke-49 Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini Ma'ruf mengaku bangga dengan kiprah MUI di Indonesia.
"Bagi orang yang pernah ikut berkiprah di majelis ulama, berpuluh-puluh tahun, dari anggota komisi fatwa, menjadi wakil komisi fatwa, menjadi ketua komisi fatwa, menjadi komisi yang membidangi fatwa, menjadi wakil ketua umum sampai ketua umum dan sekarang menjadi ketua dewan pertimbangan, saya merasa bersyukur dan merasa bangga dengan kiprah MUI selama ini di Indonesia," kata Ma'ruf Amin.
Ma'ruf mengatakan milad ke-49 MUI ini digunakan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi visi dan misi. Dia menuturkan khittah atau visi dan misi MUI yakni menjadi pelayan umat dan mitra pemerintah.
"Nah sekarang dalam rangka ulang tahun ke-49 ini, marilah kita jadikan momentum, untuk apakah langkah-langkah kita itu sudah tepat semuanya, apakah tidak perlu dievaluasi," ujarnya.
Dia mengibaratkan MUI seperti kereta api dengan dua rel yang menjadi visi dan misi tersebut. Dia mengatakan MUI memiliki banyak gerbong yang tak bisa dibawa ke mana-mana.
"Di MUI itu khittahnya dua, pelayan umat dan mitra pemerintah. Ini relnya dua. Karena itu, MUI tidak bisa dibelok-belokkan karena ada relnya, relnya ini saya ibaratkan MUI kayak kereta api, tidak bisa dibawa kemana-mana, MUI itu gerbongnya banyak jadi tidak bisa kemana-mana, ada khittahnya," ujar Ma'ruf.
"Jadi kalau ingin melakukan langkah-langkah yang tidak pakai rel jangan pakai MUI, karena MUI ada stasiunnya, ada haltenya. Kalau tidak bisa naik saja, jangan naik MUI, naik taksi saja, nyewa taksi seenaknya sendiri itu adalah bagian dari pada prinsip daripada di MUI, kebersamaan di dalam rangka membangun umat bangsa dan negara," tambahnya.
Untuk diketahui, acara tasyakuran milad ke-49 MUI digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Tema dalam acara tasyakuran itu adalah 'MUI Berkhidmat untuk Kemaslahatan Umat dan Keharmonisan Bangsa'.