Posdai Sampaikan Pesan Dakwah dan Keindonesiaan Pada HUT ke-79 RI
Direktur Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai), Ustadz Abdul Muin, memberikan pesan dakwah dan keindonesiaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.
Menurutnya, tema besar HUT ke-79 RI yang diusung tahun ini, "Nusantara Baru Indonesia Maju," relevan dengan perjuangan para dai di daerah pedalaman, terpencil, terluar, terdepan, di tapal batas, dan kawasan rentan.
Abdul Muin menekankan pentingnya dedikasi para dai dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun manusia Indonesia yang berperadaban, sebagaimana semangat yang terkandung di dalam tema besar HUT RI ke-79 yang menyatu dengan motto Posdai, "Bersama Dai Membangun Negeri".
"Motto ini menggambarkan komitmen Posdai untuk terus mendukung dedikasi para dai yang mengabdikan diri di daerah-daerah pedalaman, terpencil, terluar, terdepan, di tapal batas, dan kawasan rentan, demi mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Abdul Muin dalam keterangannya kepada media ini, Senin, 14 Shafar 1446 (19/8/2024).
Abdul menjelaskan, dalam struktur sosial masyarakat Indonesia, dai memegang peran penting sebagai pemimpin informal (informal leader) di masyarakat. Mereka adalah sosok yang mampu menggerakkan pembangunan, menyulut semangat umat, dan mendidik generasi muda, terutama di daerah yang jauh dari akses pendidikan formal.
Terlebih lafi di tengah tantangan geografis dan sosial, para dai tetap teguh menjalankan tugasnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menjadi agen perubahan yang berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Dai adalah pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang maju dan berperadaban," terangnya.
Karena itu, Abdul Muin berharap bahwa peringatan kemerdekaan ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada para dai. Sebagai suluh bangsa, jelas Abdul, dai membutuhkan dukungan yang lebih nyata dalam menjalankan misi mencerdaskan bangsa, khususnya di wilayah-wilayah yang masih tertinggal.
Dia menekankan bahwa para dai memiliki peran penting dalam mendidik muallaf dan anak-anak suku pedalaman. Mereka berupaya agar masyarakat di daerah-daerah tersebut tidak hanya merasakan keberkahan iman Islam, tetapi juga dapat merasakan buah dari kemerdekaan yang telah diraih selama 79 tahun ini.
"Meskipun peran para dai sangat vital, mereka kerap menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Mulai dari keterbatasan sarana, prasarana, hingga minimnya dukungan dari berbagai pihak. Namun, dedikasi dan ketulusan hati mereka tetap menjadi kekuatan utama dalam menjalankan tugas mulia ini," katanya.
Dalam pesannya, Abdul Muin mengungkapkan harapan besar agar pemerintah semakin memberikan perhatian kepada para dai. Dukungan ini diharapkan dapat berupa peningkatan kesejahteraan, penyediaan fasilitas pendidikan, serta dukungan logistik yang memadai untuk menunjang tugas dakwah di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Integrasi Islam dan Keindonesiaan
Lebih jauh, Abdu menjelaskan tema "Nusantara Baru Indonesia Maju" sejatinya merefleksikan semangat integrasi antara nilai-nilai keislaman dengan upaya pembangunan bangsa. Dalam perspektif dakwah, hal ini berarti bahwa dai tidak hanya bertugas menyebarkan ajaran agama, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan karakter bangsa yang unggul dan berperadaban.
Abdul menyoroti pentingnya menguatkan identitas keislaman dalam bingkai kebangsaan. Dai diharapkan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan semangat wawasan kenusantaraan dengan nilai-nilai agama, sehingga tercipta harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dalam konteks kemerdekaan, dakwah memiliki peran penting sebagai sarana pembangunan manusia yang beradab. Dakwah tidak hanya berkaitan dengan penyebaran ajaran agama, tetapi juga dengan upaya menciptakan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, dan berperadaban," jelasnya.
Dia berharap, eksistensi dai sebagai agen perubahan sosial yang berperan aktif dalam membina masyarakat agar tetap teguh pada nilai-nilai keislaman sambil terus beradaptasi dengan perkembangan dunia yang semakin kompleks.
Disamping itu, Abdul menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dai. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan lebih, baik dari segi kebijakan, anggaran, maupun fasilitas, untuk menunjang tugas dakwah yang dilakukan para dai di seluruh pelosok negeri.
Abdul berharap, dengan semangat kemerdekaan ini, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dapat memberikan dukungan yang lebih besar kepada para dai. Mereka adalah pilar penting dalam upaya menciptakan "Nusantara Baru Indonesia Maju" yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan semangat kenusantaraan.
"Semoga semangat kemerdekaan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih maju dan berperadaban," imbuhnya menandaskan. (ybh/pos)