Melalui Perantara Dai Pedalaman, Indahnya Hidayah Islam Dirasakan Paulina - Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.id

Jumat, 27 September 2024

Melalui Perantara Dai Pedalaman, Indahnya Hidayah Islam Dirasakan Paulina

Paulina Harut Deru, seorang wanita muda berusia 21 tahun asal Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada hari Rabu, 25 Sep...


Paulina Harut Deru, seorang wanita muda berusia 21 tahun asal Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada hari Rabu, 25 September 2024, mengubah arah hidupnya dengan langkah penuh makna. 

Di Masjid Desa Muser, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, di bawah bimbingan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Muara Samu, Bapak Lalu Mugni, SH.I., ia mengikrarkan syahadat, menandakan perjalanan baru dalam hidupnya sebagai seorang Muslim. Kini, namanya adalah Nur Aisyah, sebuah nama yang mencerminkan cahaya kedamaian dan kemurnian, sejalan dengan komitmennya untuk memeluk agama Islam.

Di usia yang masih muda, keputusan besar ini menjadi bukti dari kedalaman hati dan kesadaran spiritualnya. Paulina, atau sekarang Nur Aisyah, memasuki masjid dengan hati yang teguh dan pikiran yang jernih. Tidak ada paksaan, tidak ada tekanan dari pihak manapun—hanya kesadaran murni dari dalam dirinya sendiri yang membawanya pada agama yang kini dia yakini sebagai jalan hidup yang benar. 

"Saya merasa ini adalah panggilan hati, tidak ada yang memaksa saya. Ini adalah keputusan saya sendiri, dan saya merasa damai," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Momen ketika Nur Aisyah mengucapkan dua kalimat syahadat terasa sangat khidmat. Suasana hening menyelimuti masjid, seolah seluruh alam menyaksikan perubahan besar yang tengah terjadi dalam hidupnya. Dengan bimbingan Bapak Lalu Mugni, ia mengucapkan, "Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah," yang berarti "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Suara Aisyah gemetar namun penuh keteguhan saat mengucapkan kalimat tersebut. Ia seakan menyadari bahwa setiap kata yang diucapkannya adalah sebuah komitmen besar yang akan diemban seumur hidup. Orang-orang yang hadir di masjid itu, para saksi, para jamaah dan keluarga yang mendukungnya, tak kuasa menahan air mata haru. Sungguh sebuah momen yang menggetarkan jiwa.

Keputusan untuk memeluk Islam diakui Nur Aisyah sebagai keputusan pribadi yang lahir dari perjalanan panjang pencarian spiritual. "Selama bertahun-tahun, saya merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidup saya. Saya terus mencari, merenung, dan akhirnya saya merasa bahwa Islam adalah jawaban dari semua pertanyaan dan kegelisahan yang saya rasakan," jelasnya. "Islam mengajarkan tentang kesederhanaan, kedamaian, dan ketenangan batin, dan itulah yang saya butuhkan."

Perjalanan spiritual Aisyah dimulai saat ia mulai tertarik membaca dan mempelajari ajaran-ajaran Islam. Al-Qur’an menjadi salah satu sumber inspirasi baginya. "Ketika saya membaca ayat-ayat Al-Qur'an, saya merasakan sesuatu yang berbeda. Kata-kata dalam kitab suci ini begitu menenangkan dan memberikan jawaban atas kegelisahan yang selama ini saya rasakan. Terutama ayat yang berbunyi: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram' (QS. Ar-Ra’d: 28)", ayat ini benar-benar menyentuh hati saya," ungkap Aisyah.

Selama proses pencarian tersebut, Aisyah banyak berdiskusi dengan teman-teman Muslimnya yang memberikan penjelasan tentang nilai-nilai Islam, selain mendapatkan inspirasi dari para dai pedalaman yang menjangkaunya. Ia semakin yakin bahwa Islam bukan hanya agama, tetapi juga jalan hidup yang komprehensif. 

"Saya menemukan bahwa Islam tidak hanya mengatur hubungan kita dengan Tuhan, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan sesama manusia, dengan alam, dan dengan diri kita sendiri," katanya dengan senyum yang penuh kedamaian.

Proses masuk Islam, atau yang dikenal sebagai mualaf, adalah salah satu momen penting dalam hidup seseorang. Islam menekankan bahwa setiap orang yang memeluk agama ini dilahirkan kembali, bersih dari dosa-dosa masa lalu. Aisyah sendiri merasa bahwa dirinya seperti terlahir kembali. 

"Saya merasa seperti dibersihkan dari segala kesalahan dan keburukan masa lalu. Ini adalah awal yang baru bagi saya, dan saya ingin menjalani hidup ini dengan lebih baik, dengan panduan dari Allah dan ajaran-ajaran Rasulullah," katanya penuh harap.

Bapak Lalu Mugni, SH.I., sebagai pembimbing dalam proses tersebut, merasa terharu menyaksikan momen penuh makna itu. "Ini adalah salah satu momen yang paling mengharukan bagi saya sebagai Kepala KUA. Melihat seorang anak muda dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan memutuskan untuk memeluk Islam, sungguh luar biasa. Semoga Allah selalu membimbing Nur Aisyah di jalan-Nya," ungkapnya.

Kini, Nur Aisyah memulai babak baru dalam hidupnya. Ia bertekad untuk memperdalam ilmu agama dan menjalani hidup sebagai seorang Muslimah yang taat. "Saya tahu perjalanan ini tidak akan mudah. Banyak hal yang harus saya pelajari, banyak perubahan yang harus saya jalani, tetapi saya yakin, dengan izin Allah, saya akan bisa melewatinya," ujarnya dengan keyakinan yang kuat.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga dan teman-temannya yang telah mendukung keputusannya. "Saya sangat bersyukur karena meskipun saya mengambil jalan yang berbeda dari yang selama ini saya jalani, keluarga saya tetap mendukung dan memahami. Itu adalah anugerah besar bagi saya," katanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Masuk Islamnya Nur Aisyah adalah salah satu dari banyak cerita tentang bagaimana Islam, dengan ajarannya yang penuh kedamaian dan ketenangan, dapat merangkul siapa saja tanpa memandang latar belakang. Ia adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang terbuka bagi siapa saja yang mencari kebenaran dan ketenangan dalam hidup. 

Keputusan yang diambilnya dengan penuh kesadaran ini membawa harapan baru dalam hidupnya, bahwa ia akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian sejati di bawah naungan Islam.

Hari itu, 25 September 2024, akan selalu dikenang oleh Nur Aisyah sebagai hari di mana ia menemukan jalan hidup yang selama ini ia cari. Sebuah langkah besar yang diambil dengan penuh keberanian, kesadaran, dan tanpa paksaan dari siapapun.

Mitra

Sinergi adalah energi kita, terus berpadu dalam langkah nyata

  • Bersama Dai Bangun Negeri
  • Save Indonesia with Quran, ajak masyarakat hidupkan al-Quran
  • Menjadi dai perekat ukhuwah islamiyah dan ukhuwan insaniyah
  • Keswadayaan bersama mengemban amanah dakwah majukan negeri