Posdai Dukung Seminar Parenting Membumikan Al-Quran di Bumi Lancang Kuning
PEKANBARU– Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) bersama DPW Hidayatullah Riau, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan elemen lainnya sukses menggelar seminar parenting bertajuk “Membumikan Al-Quran di Bumi Lancang Kuning: Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Penanaman Nilai Al-Quran terhadap Pembentukan Karakter Anak”.
Seminar ini berlangsung di Perpustakaan Soeman HS, Kota Pekanbaru pada Selasa, 19 November 2004 dengan menghadirkan KH Anwari Hambali dari Balikpapan, sosok yang kaian Alqurannya sederhana namun mendalam dan menginspirasi.
Anwari dalam materi yang dibawakannya menyampaikan optimalisasi peran orang tua dalam penanaman nilai Al Qur'an terhadap pembentukan karakter anak ini memerlukan konsistensi. Tidak cukup hanya mengajarkan nilai Al-Quran di waktu-waktu tertentu, tetapi harus menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
"Anak lebih cenderung meniru tindakan daripada hanya mendengarkan nasihat, sehingga orang tua harus menjadi model yang hidup dari nilai-nilai tersebut," katanya.
Dengan demikian, terang Anwari, keberhasilan dalam menanamkan nilai Al-Quran untuk pembentukan karakter anak terletak pada komitmen, pemahaman mendalam, dan keteladanan orang tua. Di tengah derasnya arus modernisasi, optimalisasi peran ini menurutnya bukan hanya kebutuhan, tetapi juga kewajiban moral yang harus diemban oleh setiap orang tua.
Even itu dihadiri oleh ratusan orang tua yang antusias menggali ilmu dalam membentuk generasi Qurani.
Program ini merupakan hajat dari Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Riau, Ustadz Ihsan Taufik. Ia menegaskan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak berdasarkan nilai-nilai Al-Quran.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu orang tua lebih optimal dalam menanamkan nilai-nilai Al-Quran, terutama di era di mana anak-anak sering kali tidak siap berinteraksi dengan teknologi komunikasi dan informasi,” ungkapnya.
Ketua PosDai Riau ini menjelaskan, dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan moral, peran orang tua menjadi pusat dari upaya membangun karakter anak. Salah satu fondasi yang kokoh untuk pembentukan karakter adalah nilai-nilai Al-Quran, yang menawarkan pedoman hidup universal dan abadi.
Namun, sering kali, orang tua kurang optimal dalam mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam pola asuh sehari-hari. Hal ini patut menjadi perhatian serius, mengingat anak adalah aset masa depan yang menentukan wajah umat di kemudian hari.
Lebih jauh Ihsan mengemukakan argumen utama yang mendasari pentingnya optimalisasi ini adalah bahwa nilai-nilai Al-Quran tidak hanya berisi ajaran spiritual, tetapi juga moral, etika, dan prinsip sosial yang relevan dengan kehidupan modern.
Keteladanan Nabi Muhammad SAW, yang didokumentasikan dalam Al-Quran dan hadis, terang dia, mengajarkan kita untuk mendidik anak dengan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kedisiplinan. Orang tua yang memahami dan menerapkan ajaran ini dapat membentuk karakter anak yang jujur, empatik, dan bertanggung jawab.
Namun, tantangan utama sering kali datang dari kurangnya pemahaman orang tua tentang bagaimana menerjemahkan nilai-nilai ini ke dalam tindakan nyata. Dalam hal ini, dia menegaskan, pendidikan orang tua menjadi kunci.
"Orang tua harus aktif memperdalam pemahamannya tentang Al-Quran, sekaligus melibatkan anak dalam diskusi yang relevan dengan konteks kehidupan mereka. Misalnya, prinsip keadilan dalam Al-Quran dapat diajarkan melalui pembagian tanggung jawab di rumah, sementara nilai kejujuran dapat ditanamkan melalui pengawasan komunikasi anak," tandasnya.
Seminar ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat Riau dalam mewujudkan lingkungan keluarga yang harmonis dan Qurani. Kegiatan itu dimeriahkan oleh hadirnya Nanda Najah, hafidz RCTI 2019. (rh/pos)
