Ikhtiar Langkah Dakwah Ustadz Ihwan Ajarkan Al Qur'an di Tanah Papua - Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.id

Sabtu, 04 Januari 2025

Ikhtiar Langkah Dakwah Ustadz Ihwan Ajarkan Al Qur'an di Tanah Papua

PILIHAN hidupnya adalah berdakwah, kendati jauh dari tempat kelahirannya. Demikianlah ikhtiar seorang anak manusia melintasi batas geografi...


PILIHAN
hidupnya adalah berdakwah, kendati jauh dari tempat kelahirannya. Demikianlah ikhtiar seorang anak manusia melintasi batas geografis, waktu, dan tenaga untuk menyalakan lentera keimanan di pelosok negeri. 

Dialah Ustadz Ihwan Arifin, seorang dai yang lahir di Trenggalek, Jawa Timur, pada 20 Februari 1987. Dari kampung halamannya yang jauh dari hingar-bingar kota, Ihwan menanam tekad kuat untuk hidup dalam jalur dakwah.

Lulusan IAIN Sorong pada 2019 ini memulai perjalanannya pada tahun 2010, saat bergabung dengan Pondok Pesantren Hidayatullah Sorong, Papua Barat. Dua tahun kemudian, ia diberi amanah untuk mengabdi menguatkan dakwah di Sorong Selatan dan membantu kiprah Hidayatullah Sorong Selatan. 

Penugasannya ke daerah berjuluk 1001 Sungai ini tak hanya sekadar pindah lokasi, melainkan mengambil tanggung jawab sebagai bendahara di bawah kepemimpinan Ketua DPD, Ustadz Burhanudin Ibnu.  

Namun, perjuangan tak berhenti di situ. Pada Juli 2014, Ihwan kembali berpindah tugas ke Kabupaten Sorong, Papua Barat. Kali ini, ia diamanahkan mengelola Lembaga Amil Zakat Hidayatullah. Peran ini menuntutnya untuk terus terjun langsung ke masyarakat, melakukan sosialisasi, dan menggerakkan pengumpulan zakat, infak, serta sedekah.  

"Setiap langkah yang saya jalani adalah bagian dari perjalanan hidup yang dipersembahkan untuk umat. Prinsip saya sederhana,  dakwah adalah tentang memberi makna untuk diri dan dalam kehidupan orang lain," ungkap Ihwan, menegaskan inti perjuangannya.

Meretas Jalan di Tanah Raja Ampat

Pada tahun 2020, Ihwan mendapat amanah besar yang membawanya ke tanah eksotis Raja Ampat, Papua Barat, sebagai Ketua DPD Hidayatullah di Kabupaten tersebut. Ia menetap di Kota Waisai, ibu kota Raja Ampat, untuk berkhidmat untuk umat di daerah ini seraya merintis pondok pesantren di tengah tantangan geografis dan sosial. 

Tak hanya itu, ia juga dipercaya memimpin Rumah Qur'an Permata Hidayatullah Raja Ampat, tempat anak-anak dan masyarakat sekitar belajar Al-Qur’an.  

Mendirikan pondok pesantren di tanah Raja Ampat bukan tugas mudah. Selain melayani warga kota, Ihwan aktif membina masyarakat di pesisir seperti di Kampung Lopintol dan Pulau Saonek. Jarak yang jauh dari ibu kota provinsi, Kota Sorong, membuat perjalanan menuju lokasi menjadi penuh tantangan. Dengan kapal cepat, waktu tempuh mencapai dua jam melintasi laut yang tak selalu bersahabat.  

Namun, segala kesulitan itu terbayar lunas ketika melihat senyum anak-anak yang mulai bisa membaca Al-Qur’an atau mendengar pengakuan warga yang merasakan perubahan dalam hidup mereka.  

Bagi Ihwan, dakwah adalah tentang keberanian mencintai umat di manapun mereka berada, meski di sudut dunia yang terlupakan. "Seperti pesan para senior, setiap usaha kecil yang kita lakukan di jalan Allah akan menjadi langkah besar menuju ridha-Nya," tegas Ihwan.

Menghidupkan Lentera di Kepulauan

Keberadaan DPW Hidayatullah Papua Barat Daya mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Tugas mereka tidak hanya memperkenalkan agama, tetapi juga memberantas buta huruf Al-Qur’an dan memberikan motivasi keagamaan. 

Dukungan moral dan material yang mereka bawa menjadi oase di tengah keterbatasan masyarakat kepulauan.  

Namun, tak ada perjalanan yang tanpa duka. Jarak yang jauh, fasilitas terbatas, dan tantangan medan adalah hal-hal yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran.  

Ihwan Arifin, dalam segala keterbatasannya, terus menyalakan harapan. “Istiqamah adalah kunci. Dakwah ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk generasi mendatang,” katanya.  

Harapan di Ujung Perjalanan

Hingga hari ini, langkah Ihwan Arifin tak pernah surut. Ia terus membangun pondok pesantren, mendirikan rumah Quran, dan menjalin hubungan erat dengan masyarakat Raja Ampat. 

Bagi Ihwan, keberadaan dai adalah cerminan cinta Allah kepada umat manusia, sebab mereka hadir untuk membimbing dan menyelamatkan.  

Di antara hamparan laut biru dan gugusan pulau Raja Ampat, Ihwan membawa pesan abadi bahwa dakwah adalah tentang menanam kebaikan yang mungkin tak akan kita tuai, tetapi orang lain akan memetik hasilnya. (ybh/pos)

Mitra

Sinergi adalah energi kita, terus berpadu dalam langkah nyata

  • Bersama Dai Bangun Negeri
  • Save Indonesia with Quran, ajak masyarakat hidupkan al-Quran
  • Menjadi dai perekat ukhuwah islamiyah dan ukhuwan insaniyah
  • Keswadayaan bersama mengemban amanah dakwah majukan negeri