Meneguhkan Peran Dai dalam Membangun Kesadaran Kesehatan Umat - Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.id

Selasa, 04 Februari 2025

Meneguhkan Peran Dai dalam Membangun Kesadaran Kesehatan Umat

SETIAP tanggal 4 Februari sebagaimana hari ini, dunia memperingati Hari Kanker Sedunia sebagai momentum global untuk meningkatkan kesadaran...


SETIAP
tanggal 4 Februari sebagaimana hari ini, dunia memperingati Hari Kanker Sedunia sebagai momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker, pentingnya deteksi dini, serta upaya pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif. 

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, isu kanker bukan hanya menjadi persoalan medis, tetapi juga sosial dan moral yang harus diperhatikan oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk umat Islam.

Dalam ajaran Islam, konsep maqashid syariah mengajarkan prinsip-prinsip fundamental dalam menjaga kehidupan manusia agar senantiasa sejahtera dan terhindar dari bahaya, termasuk dalam aspek kesehatan. 

Maqashid syariah terdiri dari lima prinsip utama, yakni menjaga agama (hifdz ad-din), menjaga jiwa (hifdz an-nafs), menjaga akal (hifdz al-aql), menjaga keturunan (hifdz an-nasl), dan menjaga harta (hifdz al-mal). Kelima prinsip ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan serta upaya preventif terhadap penyakit kanker.

Hifdz an-Nafs dan Kesehatan

Dalam konteks kesehatan, menjaga jiwa merupakan perintah fundamental dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan" (QS. Al-Baqarah: 195). 

Upaya pencegahan kanker, baik melalui gaya hidup sehat, pola makan seimbang, aktivitas fisik, serta menjauhi faktor risiko seperti merokok dan konsumsi alkohol, merupakan bagian dari upaya menjaga jiwa agar tetap sehat dan produktif.

Hifdz al-Aql dan Kesadaran Kesehatan 

Akal yang sehat memungkinkan seseorang untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kurang mendapatkan edukasi mengenai bahaya kanker dan cara pencegahannya. 

Oleh karena itu, diperlukan peran aktif dari ulama, akademisi, dan tenaga kesehatan dalam memberikan pemahaman kepada umat tentang pola hidup sehat serta pentingnya melakukan skrining kanker secara berkala.

Hifdz an-Nasl dan Pencegahan Penyakit Kanker  

Menjaga keturunan tidak hanya berkaitan dengan kelangsungan hidup generasi berikutnya, tetapi juga dengan upaya menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari penyakit berbahaya. 

Beberapa jenis kanker, seperti kanker serviks dan kanker payudara, memiliki faktor risiko yang dapat dicegah melalui deteksi dini dan pola hidup sehat. 

Oleh karena itu, peringatan Hari Kanker Sedunia harus menjadi refleksi bagi umat Islam untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga.

Hifdz al-Mal dan Dampak Ekonomi Kesehatan

Penyakit kanker tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga menimbulkan beban ekonomi yang besar bagi individu dan negara. Biaya pengobatan kanker yang tinggi sering kali menjadi kendala bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai. 

Oleh sebab itu, upaya pencegahan dan gaya hidup sehat menjadi cara yang efektif dalam menjaga harta agar tidak habis untuk biaya pengobatan yang seharusnya dapat dihindari.

Meneguhkan Peran Dai

Para dai dan ulama memiliki peran strategis dalam menyebarkan kesadaran kesehatan di tengah umat. Selain berdakwah tentang akidah dan ibadah, penting bagi para dai untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sebagai bagian dari dakwah Islam yang holistik. 

Kanker, sebagai penyakit yang sebagian besar dapat dicegah, harus menjadi perhatian utama dalam materi dakwah agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya.

Dai juga harus menekankan pentingnya menghindari faktor-faktor penyebab kanker, seperti merokok, konsumsi alkohol, pola makan tidak sehat, serta paparan zat berbahaya. 

Islam sendiri telah mengharamkan hal-hal yang merusak tubuh dan jiwa, sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW yang melarang umatnya dari segala sesuatu yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain ("La dharara wa la dhirar" – Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain). 

Dengan demikian, peringatan Hari Kanker Sedunia harus dijadikan sebagai refleksi bagi umat Islam khusnsya bagi para dai untuk menerapkan prinsip maqashid syariah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga kesehatan demi keberlangsungan hidup yang lebih baik.

Redaksi

Mitra

Sinergi adalah energi kita, terus berpadu dalam langkah nyata

  • Bersama Dai Bangun Negeri
  • Save Indonesia with Quran, ajak masyarakat hidupkan al-Quran
  • Menjadi dai perekat ukhuwah islamiyah dan ukhuwan insaniyah
  • Keswadayaan bersama mengemban amanah dakwah majukan negeri